MENGAPA SULIT MENJADI PENDENGAR YANG BAIK?

- Advertisement - Pfrasa_F

mengapa sulit menjadi pendengar yg baik

Sobat pernah mendengarkan teman yang selalu mengeluh sulit mengikuti pelajaran? Jangan-jangan Sobat pun pernah mengalaminya? Tidak dapat konsentrasi, sulit mencerna apa yang dipaparkan guru atau dosen, muncul rasa mengantuk serta pusing adalah dari sekian gejala yang ditimbulkan.

Mendengarkan bukanlah kegiatan yang sederhana, seperti kata-kata yang cenderung fasif, hanya membuka telinga saja. Tetapi, mendengarkan adalah suatu proses intelektual dan emosional yang melibatkan pendengaran, perasaan, perhatian, pemahaman, serta daya ingat. Selain itu, juga dituntut adanya kemauan, motivasi, kerelaan, dan kesabaran.

Kalau kita amati, orang lebih senang berbicara daripada mendengarkan. Mengapa? Sebab, menurut penelitian para ahli, ternyata kecepatan berbicara rata-rata 125 kata per menit, sedangkan proses berpikir paling sedikit empat kali lipat kecepatan berbicara. Dengan kata lain, di waktu yang sama, yang diperlukan pembicara untuk mengucapkan 100 kata, sedangkan kapasitas mendengarkan audien 400 kata. Sehinggga jelaslah terdapat selang waktu bagi audien untuk melakukan duplikasi pemikiran di luar pembicaraan. Ini membuktikan bahwa berbicara lebih mudah daripada mendengarkan.

Ada beberapa faktor sulitnya untuk menjadi pendengar yang baik, yaitu: pertama, tidak memiliki minat dan motivasi. Ini merupakan faktor utama yang menjadi penghambat untuk menjadi pendengar yang baik. Orang cenderung mendengarkan hal-hal yang diinginkannya saja. Dengan kata lain, dia tidak memiliki rasa “kebutuhan” akan informasi yang seharusnya dia dengar.

Kedua, kurang konsentrasi dan perhatian, karena mudah terbagi perhatiannya. Misalnya, mendengar atau melihat gambar, adanya gangguan suara berisik, musik dan lain-lain.

Ketiga, memiliki sikap tak sabar dan cepat menilai. Orang cenderung cepat menilai dan menduga-duga isi pembicaraan orang lain, walau pembicara belum tuntas menyampaikan. Dia sibuk dengan apa yang terlintas dalam benaknya sendiri sesuai dengan dugaannya.

Keempat, sulit beradaptasi dengan gaya berbicara orang lain. Karena setiap orang memiliki gaya berbicara yang berbeda-beda, menyebabkan kesulitan tersendiri bagi pendengar. Ada yang berbicara cepat, lambat, acak-acakan, dll. Ada yang mudah mendengarkan kalau orang berbicara cepat, dan ada yang lambat.

Kelima, tempat dan waktu yang salah. Orang tidak dapat mendengar dengan baik, apabila tempat berbicara sangat mengganggu. Begitu pula, waktu bebicara yang tak tepat dapat mengganggu pendengaran kita. Misalnya, di waktu mengantuk, letih, habis bertengkar, dll.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan kita sulit untuk menjadi pendengar yang baik, walaupun masih banyak faktor-faktor penyebab lainnya. Banyak orang menemui kegagalan dalam berbagai hal, bukan karena ia bodoh. Melainkan, salah satunya karena tidak mampu menjadi pendengar yang baik. Hal di atas menunjukkan begitu pentingnya mengorganisir cara mendengarkan sehingga kita dapat menjadi pendengar yang baik di semua waktu dan keadaan. Semoga bermanfaat.

Oleh: Mardiani Pane dan dari berbagai sumber

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles