Penyakit Kronis Bernama Perfeksionis

- Advertisement - Pfrasa_F
Foto: Ilustrator
(Dok. Pribadi)

Penulis: Syifa Anggraini 

Perfeksionis, salah satu penyakit yang terjadi pada banyak orang yang berusaha menjadi sempurna. Seseorang yang perfeksionis mempunyai standar dan kualitas yang tinggi dalam segala hal. Ia tidak akan merasa puas dengan melakukan suatu hal yang biasa saja atau belum memenuhi standar minimum versinya. 

Mereka merupakan orang-orang yang bekerja dengan sangat dan mendambakan kesempurnaan dari setiap hal yang dilakukan diri sendiri atau yang dilakukan oleh orang lain. Orang-orang yang perfeksionis akan melakukan berbagai cara untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan kriteria dan rencananya.

Di satu sisi, sifat perfeksionis memiliki sisi yang baik, seperti menghasilkan kualitas pekerjaan yang sempurna. Demi memastikan segalanya memenuhi standar pribadinya. Ketika sudah menetapkan sebuah target, maka ia akan melakukan apapun sekuat tenaga untuk mencapainya. Rela meluangkan waktu lebih banyak untuk memperbaiki kesalahan demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Mempelajari hal-hal baru akan dilakukan, bila itu dapat membuat tercapai keinginannya.

Namun, sangat disayangkan bahwa “Penyakit” ini juga dapat menjadi penghalang dalam berkarya atau bekerja. Ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap rekan kerja atau kuliah untuk menghasilkan pekerjaan atau tugas yang sempurna. Sehingga, jika melakukan suatu kesalahan, maka akan langsung mengulangnya dari awal. Tak jarang pula hal ini menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Seseorang dengan sifat perfeksionis tidak mudah untuk menunjukkan karyanya, dikarenakan ia merasa hal tersebut belum sempurna. Tidak akan pernah merasa cukup puas dengan karyanya. Lebih condong memiliki perasaan takut ditolak dan dikritik. Jika nantinya karya tersebut terdapat kesalahan yang ditemukan orang lain. Ia merasa malu dan merasa paling bersalah. Hal tersebut bukanlah rancangan yang tepat. 

Jika kamu merasa sifat perfeksionis yang kamu miliki membuat dirimu tertekan setiap hari, ketahuilah bahwa perilaku dan kebiasaan perfeksionis dapat diubah dengan menerapkan pola pikir yang realistis dan tidak semua hal harus berakhir sempurna. Tidak ada orang yang sempurna dan kamu sudah melakukan hal terbaik yang kamu bisa. Lawan perasaan takut gagal dan menyadari bahwa kesalahan merupakan proses dari pembelajaran. Lapangkan hatimu untuk menerima segala kritikan dan saran.

Selalu ajak diri sendiri untuk berkompromi. Target yang tinggi dan sempurna itu baik, tetapi kamu harus berkompromi dengan diri sendiri untuk menurunkan standar. Kalau terus menerus mencari kesempurnaan, kamu akan lelah sendiri. Kalau terus menerus menuntut orang di sekeliling untuk melakukan hasil yang sama dengan kamu, maka kamu akan menjadi orang yang tidak menyenangkan untuk diajak berteman atau bekerja sama.

Mulailah dari diri sendiri untuk ikhlas dalam menerima segala hal atau pandangan orang lain. Jangan berhenti maju karena menunggu kesempurnaan. Tidak perlu semuanya harus sempurna, yang terpenting tumbuh lebih baik dari sebelumnya.

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles