Nasihat Ayah

- Advertisement - Pfrasa_F
Foto : Google
Foto : Google

Oleh : Rahmi Irada Lubis*

Suatu malam, Dimas mengurung diri dalam kamar. Ia tampak sedih menatap dirinya sendiri di depan kaca. Ia hanya berdiri dan menatap pantulan dirinya dalam kaca itu. Seharunya Dimas latihan berpidato untuk terakhir kalinya sebelum ia tampil esok hari di depan para juri pada perlombaan berpidato yang diadakan sekolahnya. Sayangnya kepercayaan dirinya mulai luntur. Ia tak cukup yakin dapat mengalahkan peserta lain. Ini bukanlah perlombaan berpidato pertama yang diikutinya. Dimas telah beberapa kali mengikuti lomba yang sama, namun mungkin keberuntungan belum berpihak padanya. Dari sekian kali perlombaan berpidato yang diikutinya, belum sekali pun ia dinyatakan sebagai pemenang. Hal inilah yang membuatnya murung dan mulai tak percaya diri. Melihat anaknya begitu murung, sang ayah pun turut bersedih dan menghampiri putranya.

“Kenapa kamu terlihat begitu murung Nak?” Tanya Ayah Dimas.

“Besok lomba berpidatonya dimulai Yah,” jawab Dimas lesu.

“Bukannya kamu sudah berlatih? Apa yang kamu khawatirkan?” Tanya Ayahnya lagi.

“Berlatih berapa kali pun hasilnya akan tetap sama. Dimas enggak yakin bisa menang Yah. Apalagi Heru juga ikut,” katanya.

“Siapa Heru?” sang Ayah merasa heran.

“Heru teman Dimas dari kelas unggul Yah, dan dia jago banget berpidato. Heru juga sering menang dalam lomba berpidato. Sepertinya tidak mungkin Dimas bisa mengalahkannya Yah,” jawab Dimas seraya menundukkan kepalanya.

“Apa kamu mau mendengar cerita Ayah? Kisah tentang dua katak yang terjerumus dalam sumur,” sang Ayah menawarkan. Tanpa ragu Dimas menganggukkan kepalanya.

“Pada suatu ketika, anak-anak katak sedang bermain dengan riang gembira. Mereka meloncat-loncat dengan cepat ke sana dan ke sini. Semua bergembira. Di antara anak-anak katak itu, terdapat satu anak katak yang sangat lincah dalam meloncat. Katak lincah itu selalu menang jika beradu melompat dengan teman-temannya. Katak itu selalu berada di depan karena ia begitu lincah dan cepat dalam melompat. Namun, karena tidak berhati-hati, sang katak terjatuh ke dalam sebuah lubang sumur. Nasib buruk itu bukan hanya terjadi padanya. Salah satu temannya pun terjemus ke dalam lubang yang sama. Kedua katak merasa sedih dan ketakutan, namun mereka tetap berusaha untuk keluar dari lubang itu. Kedua katak meloncat berkali-kali berharap dapat mencapai tepi lubang. Namun, katak-katak lainnya mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Mereka mengatakan kepada kedua katak yang terjebak dalam sumur itu bahwa mereka tidak mungkin dapat keluar, jatuh ke dalam lubang itu sama saja dengan mati. Dua katak itu mengabaikan komentar katak-katak lain dan terus mencoba keluar dari lubang. Katak-katak yang lain pun terus menyuruh mereka berhenti, karena sama saja mereka telah mati. Akhirnya sang katak lincah mendengarkan perkataan katak lain bahwa mereka sama saja telah mati dan ia terjatuh saat mencoba keluar terakhir kalinya kemudian meninggal. Sekali lagi katak lainnya berteriak untuk berhenti pada katak yang masih hidup. Namun, katak itu justru  melompat lebih keras lagi, lagi dan lagi. Akhirnya katak itu berhasil keluar. Saat ia keluar, katak yang lain berkata, ‘Apakah kamu tidak mendengar kami?’. Si katak menggeleng dan mengatakan bahwa ia tuli. Katak itu mengira bahwa teman-temannya memberikannya semangat untuk terus melompat agar dapat keluar dari dalam lubang,” sang Ayah menghentikan ceritanya.

“Maksud Ayah, Heru bisa saja kalah?” Tanya Dimas.

“Dalam perlombaan pastilah ada menang dan kalah, jadi bisa saja itu terjadi. Tapi Nak, yang ingin Ayah sampaikan adalah cobalah untuk tuli terhadap suara-suara ‘buruk’ yang ada padamu. Ubah suara itu menjadi suara yang ‘baik’ sebagai motivasi dalam dirimu. Kekuatan kata-kata dalam dirimu akan sangat berpengaruh terhadap apa yang akan kamu lakukan,” tambah Ayah. Dimas mengangguk-anggukkan kepalanya. Nasihat Ayah adalah yang terbaik, ucapnya dalam hati.

 

 

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles