Lebih Produktif dengan Digital Minimalis

- Advertisement - Pfrasa_F
(Foto/Ilustrasi/Pexels)

Penulis : Aldi Ramadhan

Gaya hidup minimalis merupakan gaya hidup di mana kita mengurangi semua hal yang berlebihan dalam hidup kita dan lebih memfokuskan ke sedikit hal yang memang penting untuk hidup kita.

Saat ini, seiring perkembangan teknologi yang serba cepat sebenarnya kita sedang dibombardir dengan konten yang bertebaran di berbagai platform media sosial mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan banyak lagi media sosial lainnya. Meskipun ada dampak baiknya tetapi ada banyak juga dampak buruk dari berbagai platform ini ntah karena ketagihan atau info yang emang enggak bermanfaat atau toxic buat kita.

Kita bisa pakai filosofi minimalis untuk diterapkan di dunia digital yang sangat berguna buat kita, dengan digital minimalis kita bisa meminimalisir hal yang kiranya enggak penting amat dan memperbanyak hal-hal yang kira-kira dampaknya baik buat kita. Sebelum beranjak ke tip bagaimana memulai digital minimalis, penulis mau tanya beberapa hal ke pembaca, nih.

Hari ini, sudah berapa jam habiskan waktu untuk buka Facebook? Berapa jam menghabiskan waktu untuk buka Twitter? Berapa jam menghabiskan waktu untuk buka story Instagram? Berapa jam menghabiskan waktu untuk buka story WhatsApp? Berapa jam menghabiskan waktu untuk scrolling online shop ?

Secara tidak sadar, kita telah banyak menghabiskan waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk menggunakan berbagai platform media sosial setiap hari secara berlebihan. Dengan banyak mengkonsumsi hal yang mungkin kurang essensial sampai akhirnya kita ketagihan ke hal yang sebenernya engga ada manfaatnya sama sekali untuk diri kita. Terus gimana dong ?

Digital minimalislah solusinya dan juga melakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Analisis

Dengan menganalisis, kita dapat memperkirakan hal apa saja yang penting buat kita, konten apa yang penting yang harus kita konsumsi setiap harinya. Dan kita harus menentukan target konten seperti apa yang ingin kita konsumsi nantinya.

  1. Filtering

Setelah menentukan target, kita dapat memilah dan mengurangi konten-konten yang dapat memberi dampak negatif yang tidak kita inginkan dengan cara berhenti mengikuti, blok, senyapkan, atau berhenti berlangganan semua akun ataupun kanal yang enggak sesuai dan tidak berkaitan dengan target kita.

  1. Membuat lis

Cobalah dengan membuat lis beberapa akun/kanal yang kira-kira kontennya bermanfaat dan sesuai dengan target kita tadi. Dengan membuat lis, kemungkinan nantinya kita akan mendapat akun/kanal baru yang sesuai dengan target kita.

Setelah kita menjalankan ketiga langkah tersebut, maka kita sudah siap untuk mengkonsumsi berbagai konten di internet karena kita sudah mengurangi hal-hal yang gak penting buat kita dan lebih memfokuskan ke hal-hal yang essensial buat kita.

Setelah menerapkan digital minimalis di hidup kita, platform sosial media justru dapat memberikan banyak manfaat yang bisa menunjang produktivitas kita nantinya. Dan pada akhirnya sosial media itu hanya tools yang menentukan baik atau buruknya hanya perilaku kita sendiri dalam menggunakan sosial media itu.

Pada akhirnya, di era digital ini akan lebih baik jika kita memfilter terhadap kualitas konsumsi kita di internet. Dan menurut penulis, lebih baik konsumsi kita sedikit tapi berkualitas dibandingkan kuantitas konsumsi banyak tapi enggak berkualitas.

Editor: Khairatun Hisan

- Advertisement -

Share article

Latest articles