Kenangan Lalu Menginjak Pusako Jambi

- Advertisement - Pfrasa_F
Foto: Dok. Pribadi

Penulis: Devi Junita Sari

“Kau tahu apa yang membuat perjalanan lebih bermakna? Karena menuliskannya. Selamat menikmati perjalanan aku, kamu dan kita, ketika kali pertama menginjakkan kaki di Kota Jambi.

Usai menikmati perjalanan jauh mencari pengetahuan di Kota Jambi dalam mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) pada tanggal 13-15 November 2019 lalu dan selesai pelatihan selama tiga hari, dilanjutkan dengan kegiatan Festival Media (Fesmed) dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada tanggal 16-17 November 2019.

PJTLN ini merupakan kegiatan rutin yang diikuti seluruh LPM se-Indonesia, baru pertama kalinya mengikuti pelatihan ini yang dilaksanakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Patriotik Universitas Batanghari (UNBARI) Jambi, yang mana mereka masih perdana mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) itu.

Senang rasanya menjadi peserta di PJTLN bertemakan “Mobile Journalisme” ini. Nama dari perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika UIN SU, yaitu Anisa Rizwani, Agung Prasetya dan Devi Junita Sari yang dipilih untuk mengikuti PJTLN ini,  membawa nama LPM Dinamika amanah yang harus benar-benar dijaga.

“Harus jadi yang terbaik” itulah pesan dari banyak kepala kru tatkala langkah akan menempuh Medan-Jambi dengan membawa sejunjung tanggung jawab moral. Jalani dengan apa adanya, ikhlas dan nikmati begitulah hati ini meringankan langkah bersama Bus Pelangi keberangkatan  pukul 18.00 WIB.

Ketika kami sudah sampai di loket Bus Pelangi Jambi sekitar jam 03.00 WIB, akhirnya kami menunggu jemputan panitia, kemudian peserta dibawa ke penginapan di Asrama Haji Kota Jambi. Waktu begitu cepat, hingga untuk istirahat hanya sebentar, karena esok hari mulai pembukaan PJTLN yang akan dihadiri Rektor UNBARI, Gubernur Jambi, Ketua Aliansi Jurnalis Independen Jambi serta jajarannya.

Memang, ini pertama kalinya aku memijaki Pusako Jambi jadi keadaan badan ini perlu beradaptasi. Udara panas dan hujan seperti di Medan, benar cuaca tidak mendukung di sini. Terik panas selalu menjadi pertimbanganku untuk keluar dari Aula Asrama pelatihan. Duh, jurnalis seperti apa aku ini? Gerutu naluriku membakar semangat belajar dan saat reportase lapangan, aku harus benar-benar menerima Jambi dengan apa adanya, panas guys! Meskipun panas tapi aku sangat senang mengikuti pelatihan ini bersama pemateri hebat dari AJI.

Provinsi Jambi terletak tepat di tengah Pulau Sumatera. Posisinya diapit empat provinsi yakni Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Barat dan Bengkulu. Luas wilayah Provinsi Jambi 53.435A Km A dengan topografi daerah yang cenderung datar dengan ketinggian hingga 60 m di atas permukaan laut.

Senin (18/11) peserta PJTLN mengikuti kegiatan pelatihan terakhir yaitu fieltrip, esok pagi kami bersiap-siap merapikan barang-barang untuk bergegas dibawa oleh panitia  ke sekretariat LPM Patriotik UNBARI. Kemudian, peserta dibawa fieldtrip ke tempat yang dituju yaituTaman Wisata Kampoeng Radja.

Nah, bagi teman-teman traveler yang berdomisili di Kota Jambi, ada wahana menarik untuk mengisi liburan akhir pekan. Tetapi, sampai di taman wisata tempatnya senyap sekali, tak ada orang luar yang datang, kebetulan kami datang di hari Senin, hari ketika orang-orang pada kerja, sekolah dan berkegiatan lainnya. Memang taman wisata ini biasanya ramai di akhir pekan. Yuk, kalian bisa mengunjungi wahana rekreasi Kampoeng Radja ini, lokasinya di Jalan  Lingkar Barat no.108, Simpang Rimbo.

Tempat ini cukup populer dan ramai dikunjungi setiap momen liburan. Selain berada di tengah kota, terdapat beragam wahana permainan menarik, penasaran enggak? Yuk, nikmati satu-persatu keseruan yang ada di sana. Mulai dari bermain sepeda air Kampoeng Radja, buggy car seru, kiddy land, jasmin water park, flying fox, dan lainnya.

Rasa bangga berselimutkan bahagia tergambar di raut wajah kami masing-masing. Tak lupa mengabadikan momentum dengan berpuluh-puluh jepret foto plus rekaman video kenang-kenangan  menjadi saksi bisu perjalanan kami di bawah mentari, Senin itu.

Tak lupa, kenangan indah akan selalu diingat dalam hidup kami semua. Setelah itu, saat sedang menikmati taman wisata ini, hujan turun dan mengguyur kami sampai kami menggigil kedinginan, kami berteduh sambil menyantap yang hangat-hangat di warung dekat lokasi, makan POP Mie. Selesai dari situ,  kami langsung bergegas kembali pulang ke sekretariat.

Hari sudah malam, pukul 20.00 WIB,  panitia mengajak peserta ke tempat wisata di Jambi yakni Jembatan Gentala Arasy yang bentuknya meliuk seperti huruf ‘s’ di atas sungai Batanghari, jembatan ini hanya dikhususkan bagi pejalan kaki. Jadi tak perlu takut diserempet motor. Jembatan ini krusial untuk menghubungkan Kota Jambi dengan kawasan seberang Jambi. Dahulunya, sebelum ada jembatan ini, kalau mau ke seberang harus pakai jalur darat mutar jauh atau opsi keduanya harus naik getek (kapal kayu kecil dengan mesin yang bunyinya tek tek tek).

Panjang jembatan ini mencapai 503 meter dengan lebar 4,5 meter serta berdiri di ketinggian 60 meter. Karena itu, kami pergi malam sebab tempatnya terlihat cantik sekali lampu warna-warni, cocok untuk anak muda  yang ingin nongkrong sore-sore maupun malam sambil menikmati menyeruput es tebu dan jagung bakar. Ada yang membawa anak-anak maupun pacarnya karena tempatnya cocok buat para pengunjung semua dengan menikmati Jembatan Gentala Arasy. Jadi, khusus pengunjung yang membawa anaknya, terus berhati-hati ya karena tempat ini dapat dibilang rawan di malam hari.

See you in the next Keluarga Baru PJTLN LPM Patriotik Batanghari, Jambi!

Editor : Ayu Wulandari Hasibuan

- Advertisement -

Share article

Latest articles