Menilik Jasa Penukaran Uang Baru Menjelang Lebaran

Penulis: Elza Hasyim Nasution

Sudah menjadi hal yang lumrah ketika menjelang lebaran banyak jasa penukaran uang baru, begitu juga di Kota Medan. Sejumlah penjual mangkal di kawasan titik ramai pengendara, yang berada di Lapangan Merdeka Medan.

Nominal yang disediakan beragam, dan untuk nilai tukarnya juga bervariasi. Uang pecahan baru seperti Rp2.000,- Rp5.000,- dan Rp10.000,- banyak dicari masyarakat untuk kebutuhan lebaran. Penyedia jasa penukaran uang baru ini mengenakan tarif 10% per ikat dari tarif pecahan yang ingin ditukar.

Lina (34), salah satu penyedia jasa tukar uang baru asal Helvetia ini tidak menargetkan berapa pun dari hasil penjualan hariannya. ”Saya tidak ada target untuk penjualan harian. Pelanggan lebih mencari pecahan Rp2.000,- sedangkan milik saya sudah habis. Jadi, saya bantu teman saya untuk menjual milik mereka dan mengambil untung hanya Rp5.000,-—Rp10.000,- saja. Dari tahun ke tahun untuk penukaran di Bank Mustika Tomang Elok atau di Bank Sumut karena pelayanannya ramah,” katanya.

Lina juga menambahkan jasa penukaran uang baru ini menjadi rezeki tahunan untuk ia dan keluarga. ”Ini pekerjaan sampingan, saya aslinya seorang ibu rumah tangga. Saya mulai berjualan pada tujuh hari sebelum lebaran dari pukul 07.00–18.00 WIB dan puncak ramainya itu pada tiga hari sebelum lebaran. Untung yang didapat untuk tahun ini cukup lumayan,” tambahnya.

Editor: Dita Saharani