Tanggung Jawab, Perwujudan Kesadaran Diri

- Advertisement - Pfrasa_F
(Ilustrator/Syifa Zanjabila)

Penulis: Nur Azizah Hanifah

Berbicara tentang tanggung jawab, hal ini sering terdengar di kehidupan kita sehari-hari. Apa itu tanggung jawab? Tanggung jawab adalah suatu sikap, di mana kita sadar akan tingkah laku atau perbuatan yang wajib kita tanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab juga harus berasal dari dalam hati dan kemauan diri sendiri atas kewajiban yang harus ditanggung jawabkan.

Diri kita masing-masing memiliki tanggung jawab sesuai dengan keadaan dan keputusan yang diambil. Semua hal atau kegiatan yang kita lakukan memiliki nilai tanggung jawab. Tanggung jawab bersifat kodrati; artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, setiap manusia akan menerima tanggung jawab. Hal sekecil apa pun juga akan mengarahkan kita untuk tanggung jawab dengan kewajiban.

Selain tanggung jawab, juga berlaku sikap untuk menerima segala resiko atas apa yang sudah kita pilih atau kita tetapkan untuk menjadi jalan cerita hidup kita, di samping Allah yang menetapkan takdir untuk kita. Artinya, ketika kita menetapkan suatu keputusan, kita sudah harus siap dan ikhlas untuk menanggung resiko yang akan terjadi nantinya.

Contoh kecil tanggung jawab, yaitu saat kita menjadi pelajar atau mahasiswa, yang berkewajiban untuk menyelesaikan tugas dari guru atau dosen setelah kita menerima ilmu. Walau mungkin, terkadang ilmu itu tidak secara langsung didapatkan dari mereka. Namun, kita sudah memilih untuk menuntut ilmu maka, kita juga harus memenuhi kewajiban, setelah kita menerima hak sebagai murid.

Sikap ini banyak ditakuti oleh orang-orang, salah satu penyebabnya karena kurang yakin terhadap diri sendiri. Kurang yakin kalau kita semua akan bisa menyelesaikan tanggung jawab. Jika kita mencoba untuk menjalani dan meyakini diri untuk sanggup hingga akhirnya memutuskan.

Nah, ketika kita memutuskan untuk memilih bergabung ke dalam satu atau lebih dari banyaknya organisasi yang ada, artinya kita siap untuk bertanggung jawab dengan kewajiban, peraturan yang telah ditetapkan, dan ikhlas untuk segala resikonya. Ya, tanggung jawab berkaitan dengan ikhlas, maka sebelum memutuskan sesuatu hendaknya meyakinkan diri terlebih dahulu agar setelah menetapkan keputusan, tidak ada keberatan hati untuk menjalankan tanggung jawab. Resiko yang muncul di depan, sebagai rintangan untuk meneguhkan diri agar tetap kuat menjalaninya, bukan sebagai pelemah diri.

Pentingnya tanggung jawab dalam diri seseorang adalah agar melatih diri untuk tidak berbuat hal yang merugikan dan mengecewakan diri dan orang lain yang berujung pada kegagalan. Tanpa tanggung jawab, akan bisa muncul sikap semena-mena terhadap diri sendiri.

Tanggung jawab tentu sangat bermanfaat, ketika kita menggunakan hak kita dengan tanggung jawab, maka akan memberikan manfaat untuk diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Seseorang yang sadar akan tanggung jawab akan jarang melakukan kesalahan, sehingga dapat dipercaya, yang kemudian orang lain akan merasa puas dengan hasil kerjanya, dan berdampak pada keberhasilan dirinya, serta lebih dihargai orang lain.

Sikap tanggung jawab menunjukkan ciri manusia yang beradab. Dengan tanggung jawab, berarti menghargai apa yang telah ditetapkan untuk diri. Orang yang bertanggung jawab dalam hidup akan semakin dekat dengan kesuksesan, karena selalu merasa bahwa diri sebagai orang yang perlu banyak belajar dan melatih diri dalam hal apapun. Sehingga, seseorang akan berusaha menjadi lebih baik.

Sikap ini hanya diri kita sendiri lah yang tahu bagaimana untuk menumbuhkannya. Jika merasa diri belum mencapai sikap ini, mari bersama perlahan melatih diri agar terlatih. Jika sudah mulai terlatih, teguhkan untuk tetap pada sikap ini. Jika mulai luntur, kembali untuk berusaha bertanggung jawab, bukan dengan menyerahkan diri pada kegagalan. Yakinkan diri untuk selalu bisa menjalani segala ketetapan, baik ketetapan yang berasal dari keinginan diri maupun ketetapan yang telah disiapkan untuk diri.

Editor: Nurul Liza Nasution

- Advertisement -

Share article

Latest articles