UIN SU ‘Juara’ Janganlah Terlalu Dipaksakan

- Advertisement - Pfrasa_F
Foto: Dok. Dinamika

3 orang mahasiswa semester atas tengah berdiskusi di teras Masjid Al-Izzah Kampus II UIN Sumatera Utara Medan. Mereka berdiskusi mengenai nasib mereka yang jika diibaratkan mereka masih bergelantungan di pohon tengah mengait buah yang sudah matang. Sayangnya, upaya mengait buah matang tersebut masih belum dapat teraih, namun mereka terus berupaya.

Bentuk peribaratan itu adalah gambaran bagi mereka yang terus semangat datang ke kampus untuk melakukan bimbingan skripsi. Kata mereka saat diwawancarai Reporter Dinamika pada Jum’at (28/7) di teras Masjid al-Izzah. Masing-masing dari mereka adalah, Muallif Al Masyhuri (semester 11), Muhammad Rizki Batubara (9) dan Ahmad Kamal Nasution (9).

Dalam diskusi tersebut, Reporter Dinamika mendatangi mereka. Reporter mengajukan pertanyaan mengenai Perkembangan Pembangunan Gedung Kuliah Bersama UIN Sumatera  Utara yang lokasinya berdampingan dengan Masjid al-Izzah dan Gedung Kuliah Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).

Jika dipandang secara nyata, kondisi gedung tersebut seharusnya masih dalam proses pembangunan. Hanya saja sama seperti kondisi terakhir gedung tersebut pada akhir tahun 2015 lalu yang saat itu kondisi anggaran terjadi potongan tajam dari Kementrian Keuangan (Kemenkeu) terhadap APBN negara yang berdampak pada berbagai lini pembangunan negara termasuk pendanaan untuk Perguruan Tinggi.

“Faktor-faktor apa yang menyebabkan belum dimulainya pembangunan gedung kuliah tersebut. Padahal jika menyesuaikan targetnya, kan tinggal 1 bulan lagi. Itu kalau memang gedung tersebut diperuntukkan bagi Mahasiswa Baru. Jangan-jangan ini berhubungan dengan politik internal kampus,” kata Muhammad Rizki Batubara.

Ketiga orang mahasiswa semester atas yang tengah menanti tibanya hari wisuda mereka adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) jurusan Ekonomi Islam. Selama aktif kuliah, 2 dari mereka aktif di Organisasi Ekstra Politik kampus. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tepatnya. Kata mereka, selama menjadi kader di HMI, mereka cukup aktif menyuarakan suara nurani mereka.

Rizki begitu disapa rekannya mengira pembangunan gedung ini telah dialokasikan untuk hal lainnya yang lebih penting. Asumsinya itu mengarah kepada informasi yang diberikan kepadanya oleh Reporter Dinamika. “Boleh-boleh saja sih. Itu bisa jadi benar. Mungkin dialihkan ke hal lain yang lebih penting,” miringnya kepada Birokrat. Hanya saja ia menyesalkan tindakan Birokrat yang belum telaten dalam melakukan pembangunan gedung kuliah.

Informasi terbaru yang diperoleh LPM Dinamika menjelang berakhirnya Puasa Ramadhan tahun 2017 (1438 H), pihak Birokrat terkhusus Kepala Bagian (Kabag) Umum, Subhan Dawawi, MM, menyebutkan, “Kita usahakan gedung itu sudah siap pakai pada Tahun Akademik 2017-2018 nanti,” Katanya waktu itu.

Menanggapi itu, Muallif mengatakan, “Setiap tahun Rektorat punya perencanaan. Harusnya Pembangunanlah yang menjadi prioritas utama. Apalagi untuk kampus seperti UIN SU. Dari masa peralihan masih banyak yang harus segera diperbaiki. Tentunya ini berkaitan dengan penerimaan Mabanya,” katanya tegas. Tambahnya, menurutnya penerimaan maba yang banyaklah yang menjadi masalah utama pembangunan kampus.

Atas pernyataan, tanggapan, opini dan asumsi mereka, Reporter belum mengkonfirmasi hal tersebut kepada Birokrat terkhusus kepada nama-nama dan Kepala Bagian yang turut dimuat dalam berita ini. Reporter belum mendapat informasi rinci terbaru mengenai informasi pembangunan gedung kuliah bersama karena pihak-pihak terkait tidak ada di tempat.

Diakhir wawancara yang berdurasi sekitar 20 menit tersebut, mereka berharap, “semoga kami cepat wisuda,” kata mereka kompak sambil tersenyum. Selain itu mereka berharap kepada mahasiswa dan birokrat, “Mahasiswa harus update dan kritis terhadap pembangunan kampus. Siapa lagi yang harus mengawasi dan mengkritisi kampus. UIN SU jangan terlalu memaksakan diri jadi UIN SU ‘Juara’, mending mahasiswanya dulu yang ‘Juara’. Toh kalau mahasiswanya juara tentu kampusnya juga juara,” Harap mereka semangat.

Reporter         : Rahmanuddin dan Isma Hidayati

Editor              : Shofiatul Husna Lubis

 

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles