Medan, Dinamika Online – Kenaikan uang kuliah ditetapkan untuk mahasiswa baru di lingkungan UIN SU khususnya FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) tahun akademik 2016/2017 ternyata tidak berdampak baik pada perbaikan fasilitas perkuliahan yang masih sama bahkan cenderung memburuk, Kamis (22/09).
Uang kuliah yang awal mulanya dibebankan sebanyak Rp1,6 juta, kini naik 70 persen menjadi Rp. 2,5 juta. Hal ini menjadi problematika bagi kebanyakan mahasiswa, menurut mereka uang kuliah yang naik ternyata belum sebanding dengan fasilitas yang mereka dapatkan dalam proses perkuliahan.
Kondisi ini terjadi di beberapa ruang kelas yang digunakan mahasiswa sebagai proses belajar mengajar. Beberapa di antaranya terlihat mengibas-ngibaskan buku ke arah tubuhnya menggantikan fungsi AC sebagai pendingin ruangan, hal ini disebabkan kondisi ruangan kelas yang panas.
“Ruang kuliah kami berada di FEBI ruang 4, kondisinya sungguh memprihatinkan. AC-nya rusak, bahkan ada kata-kata yang menyindir seperti, ‘Udah, lepas aja ini’ dan ‘Menang casing aja’. Layar proyektornya pun sama, sudah lama rusak, lepas dari peyangganya. Saat persentasi makalah, kita hanya menggunakan cara manual, yaitu dengan mengkopi banyak makalah, sehingga cara itu tidak efesien untuk belajar,” tegas AH (nama inisial), selaku mahasiswa Ekonomi Islam C semester I.
AH adalah satu diantara 800 mahasiswa baru FEBI UIN Sumatera Utara yang setiap harinya mengikuti perkuliahan, dan merasakan kualitas fasilitas kampus yang masih sama dengan tahun sebelumnya.
Hal ini juga senada dengan pernyataan Darmawan, mahasiswa FEBI jurusan Ekonomi Islam semester III yang mengaku kualitas fasilitas yang ada masih yang tetap sama walaupun dengan uang kuliah yang telah dinaikkan, “Kami tahun lalu bayar SPP sebesar Rp1,6 juta. Kini, mahasiswa baru harus membayar SPP hampir 2 kali lipat. Saya lihat masih fasilitas yang lama, khususnya di ruang 4, saya prihatin atas kondisi ini,” ungkapnya.
Kepala Bagian Tata Usaha FEBI angkat bicara soal fasilitas yang ada di FEBI, “Saya baru dua minggu diangkat menjadi kepala tata usaha di sini yang sebelumnya menggantikan Almarhum. Soal fasilitas kita yang kurang memadai, kami mohon maaf. Kita telah mengajukan proposal kepada bagian keuangan dan sedang menunggu jawaban dari mereka,” jelasnya.
Reporter : Rahmanuddin dan Aminata Zahriata
Editor : Nurul Farhana Marpaung
