Medan, Dinamika Online – Dihari kedua Pena Persma 2014, peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) disuguhkan materi Jurnalis tanggap bencana, hadir sebagai narasumber M. Hafrizal seorang Jurnalis Metro TV Biro Medan. Pelatihan berlangsung di Outbond Orange City, tepatnya di Kabupaten Karo dengan peserta berjumlah 28 orang. Materi yang ditetapkan panitia sesuai dengan tema Pena Persma 2014 kali ini “Jurnalisme Bencana”.
Sebagai jurnalis yang tanggap bencana, hal yang harus diperhatikan adalah kesiapan fisik dan mental. “Sebelum melakukan liputan bencana, yang harus diperhatikan seorang jurnalis bencana adalah persiapan fisik dan mental,” kata M. Hafrizal dalam penjelasan materi tanggap bencana.
Lebih lanjut, hal yang tidak boleh dilupakan saat proses peliputan bencana menurut Hafrizal adalah pengetahuan , baik itu seputar lingkungan dan adat istiadat tempat bencana terjadi serta melakuakan observasi. “Jangan lupa chek and balance, karena belum tentu yang disampaikan pemerintah benar, kemudian news feeling seorang jurnalis kuat, sehingga setiap moment dalam bencana dapat dijadikan berita,” tambahnya lagi.
Vian, salah satu peserta dari LPM Identitas Universitas Hasanuddin Makasar mengaku pelajaran yang didapatkanya dari pelatihan tanggap bencana adalah bahwa persiapan yang dilakukan jurnalis bencana berbeda dengan jurnalis biasa yang harus memiliki kesiapan fisik dan mental. “ Sebenarnya masih ada orang yang memeberitakan, membagikan informasi kepada orang lain dengan mengorbankan nyawanya, sebenarnya seorang jurnalis bencana itu bukan hanya memberikan informasi, tetapi mereka mengorbankan nyawa mereka untuk mendapatkan informasi itu”. Tutur Vian.
Reporter. Gigih Suroso
Wew, Kereeen