Medan, Dinamika Online – Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) mengadakan ujian pengambilan Sanad Matan Tajwid Jazari dan Tuhfatul Athfal yang diuji langsung oleh Syaikh Abdurrahman Mu’nis Alaitsy yang berkelahiran Mesir. Ujian ini diadakan di ruang sidang FUSI UIN SU, Senin (9/3).
Dalam program pengambilan Sanad Matan Tajwid ini dihadiri langsung oleh Syaikh Abdurrahman Mu’nis Alaitsy dari Mesir. Ia mengatakan bahwa program Sanad Matan Tajwid harus selalu membaca Al-Qur’an al-karim. “Tidak semua orang mendapat Al-Qur’an sebab hanya orang tertentu yang dapat pengetahuan dan cara membaca Al-Qur’an dan Allah akan mewariskan kepada orang-orang tertentu,” katanya.
Sri Herdianti Mahasiswi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin & Studi Islam semester enam salah satu penerima pengambilan sanad matan tajwid mengungkapkan bahwa pembinaan itu dilakukan selama 3 bulan. “Awalnya di FUSI ada pembinaan Sanad Matan Tajwid Jazari & Tuhfatul Athfal dibina langsung oleh ustazah Fadhilah, Is., Lc., M.Th yang merupakan murid dari Syaikh Abdurrahman Ma’ris Alaitsy, pembinaan itu dilakukan selama 3 bulan mulai dari September dan pengambilan sanad matan tajwidnya di bulan Maret,” ungkapnya.
“Sistem ujian nya sendiri hanya sebatas kita membaca dihadapan beliau dan beliau mendengarkan, sebelum ujian dengan Syaikh ada tiga kali ujian. Jadi diujian itu kita dites tentang pemahaman dan hafalan tajwid tersebut. Setelah kita lulus oleh ustazah Fadhilah baru boleh mengambil Sanad Matan dengan beliau sebanyak 18 orang,” tambahnya.
Selanjutnya, peserta pengambilan matan bernama Nurkhoridah Dalimunte, M.Th selaku dosen Fakultas Syariah dan hukum berharap bisa mengajarkan kepada muridnya. “Saya seorang guru akan terus mengajar kepada murid-murid dan harus menambah pemahaman serta menambah ilmu dan banyak berbagi kepada orang yang ingin menghafal matan,” katanya.
Reporter : Dara Puspita dan Aldi Ramadhan
Editor : Khairatun Hisan
