Medan, Dinamika Online – Aksi serentak yang dilakukan aliansi mahasiswa se-Kota Medan dengan jumlah massa 600 orang mengakibatkan 10 mahasiswa ditahan oleh pihak aparat. Aksi tersebut berpusat di Gedung DPRD Sumut dengan tuntutan menstabilkan perekonomian Indonesia, Kamis ( 20/9).
Selain itu, pihak aliansi juga menuntut beberapa hal, seperti lengserkan Jokowi dari jabatannya, copot Menteri Perdagangan dan Ekonomi, serta menuntut kebebasan berpendapat.
Alfi Syahri Mazhan Putra perwakilan mahasiswa USU mengutarakan pendapatnya terkait aksi tersebut. “Kami di sini hanya ingin menyampaikan aspirasi rakyat, namun ada 10 mahasiswa yang ditangkap oleh aparat saat berlangsungnya aksi, saya berharap lebih dipertegas hukum di Indonesia ini,” ujarnya.
Sebanyak enam mahasiswa yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Diantaranya Surya Dharma, Fitra, dan Ari (USU), Amirul Salim (UMN), Putra Afridadi (UMSU), Salim Abdulrahman (UIN SU).
Mahasiswa UIN SU pun mengutarakan suaranya perihal pergerakan pemerintah terhadap aksi oleh aliansi mahasiswa tersebut. “Sepertinya pemerintah anti kritik, mereka semakin beringas menyiksa rakyatnya. Tak hanya di bidang perekonomian, namun di bidang lainnya pun seolah negeri ini nyaris tergadai,” keluh Mulyadi.
Reporter : Dina Maulina dan Audry Uyuni
Editor    : Rizki audina
