Addin 304: Islam Agamaku, Islam Jalan Hidupku

- Advertisement - Pfrasa_F
Ilustrator: Putri Ayu Dahniar

Penulis: Kiki Fatmala

Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah melalui malaikat Jibril dan disampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam kepada umatnya sebagai peraturan hidup, artinya tidak akan ada agama baru maupun nabi baru di dunia ini, juga agama yang benar dan sempurna, sebab Islam satu-satunya agama yang mampu mengatur kehidupan manusia yang dijadikan sebagai pandangan hidup kaum muslim, yang artinya setiap muslim wajib menaati aturan yang ada tatkala ia akan melakukan sesuatu tanpa pilih syariat Islam.

Jika disimpulkan Islam bukan hanya sekedar agama spiritual yang mengatur perkara ibadah saja. Tapi juga mengatur tiga aspek kehidupan yaitu habluminallah (hubungan manusia dengan Allah), habluminnas (hubungan manusia dengan manusia lainnya) dan habluminanas (hubungan kita dengan diri kita sendiri).

Banyak orang yang beragama Islam di dunia ini, jika ditanya banyak juga yang akan menjawab bahwa mereka memilih Islam sebagai agama hanya karena terlahir dari seorang ibu yang muslim, artinya mereka memilih Islam hanya karena keturunan saja. Mungkin jika mereka tidak lahir dari ibu yang muslim maka Islam bukanlah agama yang ia pilih. Padahal Islam satu-satunya agama yang benar di dunia ini dan agama yang diridai disisi Allah subhana wa ta’ala. Namun sebagai makhluk sempurna manusia diciptakan berbeda dari makhluk yang lainnya. Manusia memiliki akal untuk berpikir mana yang benar dan mana yang salah, berbeda dengan hewan yang tidak memiliki akal.

“Sesungguhnya agama (yang diridai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS Ali-Imran:19)

Oleh sebab itu dalam beragama kita juga harus berpikir terlebih dahulu. Mengapa aku Islam? Mungkin pertanyaan yang sedikit aneh jika didengar. Namun memang benar bahwa setiap orang memiliki potensi untuk memikirkan segala sesuatunya sebelum bertindak dengan menggunakan akal termasuk dalam beragama. Karena kita dituntut untuk beriman dengan akal dan beragama dengan sadar, artinya bahwa keimanan kita kepada Allah subhana wa ta’ala, melalui akal yang kita miliki yaitu dengan memikirkan kebenaran melalui penciptaan manusia dan alam semesta. Jika kita pikirkan secara akal tidak ada satu makhluk pun yang mampu menciptakan manusia dan alam semesta selain Allah subhana wa ta’ala, dapat dibuktikan juga melalui dalil naqli yan terdapat dalam Al-Quran dan sunah.

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al-Quran itu?” (QS Al-Araf:185)

“Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang maha perkasa lagi maha pengampun” (QS Shaad:66)

Selain itu beriman dengan sadar adalah kita menyadari Islam adalah agama yang benar, karena telah dibuktikan dengan akal dan dalil naqli. Oleh sebab itu tidak ada keraguan dalam diri kita untuk memilih Islam sebagai agama dan juga aturan hidup kita di dunia. Manusia sebagai makhluk yang lemah, terbatas dan serba kurang tentu tak akan hidup selamanya di dunia ini, ia akan mati dan kembali kepada sang pencipta. Namun sebelum itu ia akan mengalami fase kehidupan di dunia ini, lalu apakah manusia yang lemah, terbatas, dan serba kurang ini mampu menjalakan hidup tanpa ada aturan yang mengaturnya.

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya, (zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS Yunus:3)

Oleh sebab itu Allah subhana wa ta’ala, sebagai sang pencipta yang menciptakan manusia ke dunia ini tentulah dalam penciptaannya harus dibarengi dengan aturan yang Allah berikan, agar manusia senantiasa tidak tersesat dalam hidupnya. Tentunya aturan yang diberikan Allah untuk manusia adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Dalam beribadah Allah telah mengatur tata cara manusia beribadah kepada-Nya yaitu dengan diutusnya Nabi Muhammad, sebagai pemberi risalah umat Islam. Begitu juga dalam kehidupan sehari hari (hablumminannas) kita bisa mencontoh bagaimana Rasulullah melakukannya, misalnya dalam hal jual beli, pendidikan, hukum, sosial dan lainnya.

Allah subhana wa ta’ala, juga mengatur tentang pendidikan, bahwasanya umat Islam harus dididik sesuai dengan Islam. Selain itu Islam juga mengatur perkara ekonomi, begitu juga dengan perkara sosial yakni hubungan laki-laki dan perempuan juga diatur dalam Islam serta yang paling penting adalah Islam mengatur tata cara membangun negara yang baik seperti yang dicontohkan Rasulullah ketika di Madinah yaitu dengan menerapkan sistem Islam. Semua telah diatur, mulai dari kita bangun tidur sampai kita bangun negara semua ada aturannya. Semua itu bisa kita contoh kepada Rasulullah dalam menerapkannya.

Oleh sebab itu, Islam is way of my life, Islam adalah jalan hidupku. Suatu keyakinan yang harus dimiliki oleh kaum muslim tatkala ia ingin mendapatkan rida dari Allah. Manusia sebagai seorang hamba wajib mengikuti aturan dari sang maha pencipta yakni Allah. Tidak ada aturan yang pantas untuk dijadikan aturan dalam kehidupan kita selain aturan dari Allah, sebab Allah subhana wa ta’ala berfirman yang artinya:

Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS Surah Al-Maidah:50)

Dengan begitu ketika kita sudah mampu beriman dengan akal dan berislam dengan sadar maka sebagai seorang muslim sudah selayaknya kita menerapkan dan menjalankan aturan yang diberikan secara sempurna tanpa pilih-pilih, semata mata hanya untuk meraih rida-Nya.

  • Jurusan: Ilmu Perpustakaan
  • Fakultas : Ilmu Sosial
  • Semester: VI
  • Kontak: WA/telp (085372064773)
  • Media sosial: Ig @kiki fatmaala
- Advertisement -

Share article

Latest articles