Addin 299: Pemuda Hebat Harapan Umat

- Advertisement - Pfrasa_F
Ilustrator: Lelya Amira Ritonga

Saat ini kita hidup di era globalisasi dengan berbagai macam teknologi dan inovasi. Menuntut penduduk dunia terus bergerilya sekuat tenaga dan selektif di segala aspek kehidupan untuk membendung diri dari berbagai pengaruh yang negatif dan akan dilakukan di jagat raya ini. Salah satu elemen masyarakat yang harus berperan dalam berjihad di era globalisasi ini adalah seorang pemuda sebagai sosok pemimpin bangsa.

Tokoh nasional kita, Bung Karno seorang orator ulung yang sudah dikenal dunia, kebanggaan Indonesia pernah berkata: “Beri aku sepuluh orang pemuda maka akan aku guncangkan dunia.” Kalimat tersebut menyanjung betapa pentingnya peran pemuda dalam suatu bangsa dan negara.

Sekarang Indonesia sudah merdeka, sebagai pemuda kita adalah aset yang paling besar bagi bangsa dan negara. Di tangan-tangan kita inilah Indonesia akan kita bawa maju atau mundur. Apakah kita sebagai penerus bangsa memiliki tingkah laku yang baik dan selalu berpikiran positif sehingga dapat berkreasi yang besar bagi kemajuan bangsa? Atau kita sebagai generasi penerus bangsa hanya bertopang dagu, hura-hura menghabiskan waktu, sehingga kita lupa untuk meneruskan perjuangan dan cita-cita pahlawan kita.

Pembaca yang dirahmati Allah. Masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita, dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan yang dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, dan kulit wajah indah mengkilat. Oleh sebab itu, pantaslah bila pemuda merupakan maju atau mundurnya suatu bangsa dan negara.

Baca juga: Addin Edisi 298: Munajat di Bulan Rajab

Perhatian Islam yang besar terhadap generasi muda menunjukkan bahwa masa muda merupakan masa yang sangat penting dan masa yang paling berharga. Generasi muda merupakan rahasia kekuatan suatu umat, tiangnya kebangkitan, kebanggaan, dan kemuliaan. Di atas pundak pemudalah masa depan umat terpikul, karena pemuda memiliki keistimewaan tersendiri, baik dari segi keberanian, kecerdasan, semangat, maupun dari kekuatan jasmaninya.

Allah Swt  Berfirman dalam Q.S. Al-Kahf:13.

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Menurut Imam al-Razi dalam Mafatihul Gaib, setelah dibangkitkan dari tidur berabad-abad, pemuda Ashabul Kahfi itu menjadi pemimpin negerinya dan mengumpulkan masyarakat untuk menyaksikan pengikraran mereka mengenai Tuhan yang mereka percayai.

Namun dalam riwayat lain menurut Imam al-Razi, pemuda Ashabul Kahfi ini mengikrarkannya di hadapan penguasa zalim, Dikyanus. Mereka menyucikan diri dan berlepas diri dari penyembahan berhala yang masih saja dilakukan oleh masyarakat setempat. “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi, kami tidak akan pernah memohon pada selain Dia. Jika demikian, sungguh kami telah mengucapkan perkataan yang jauh dari kebenaran.” Itulah ikrar mereka di hadapan masyarakat Raja Dikyanus.

Senada dengan riwayat tersebut, maka haruslah kita sebagai pemuda dapat mencontoh keberanian dan kegigihan pemuda Ashabul Kahfi. Allah mengangkat kisah Ashabul Kahfi ini sebagai kisah teladan dari para pemuda yang memang layak untuk menjadi suri tauladan dari generasi ke generasi. Apalagi di zaman sekarang tingkat godaan semakin besar. Hal yang lebih ditekankan dalam kisah ini adalah perlunya mempertahankan iman dalam kondisi apapun. Iman memiliki peran sangat penting, karena dari situlah akan lahir amal-amal saleh dalam kehidupan di dunia ini yang buahnya akan dinikmati, terutama di akhirat nanti.

Baca juga: Jaga Lisan, Sebelum Ia Membinasakanmu

Pembaca yang dirahmati Allah. Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan “Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah Azza waJalla (yaitu): Imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Azza waJalla; Seorang laki-laki yang mengingat Allah dalam kesunyian (kesendirian), kemudian dia menangis (karena takut kepada azab Allah); Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allah; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah Azza waJalla; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan cantik, akan tetapi dia menolak dan berkata, ‘sesungguhnya aku takut kepada Allah.’; dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadis tersebut juga menyatakan bahwa para pemuda yang tumbuh dan berkembang dengan suka beribadah kepada Allah Swt, maka pemuda Ashabul Kahfi itu menjadi salah satu contohnya. Mereka adalah sekelompok pemuda yang tidak menjadikan masa muda sebagai pembenar untuk bermaksiat kepada Allah Swt dengan hidup berfoya-foya, tetapi justru banyak menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah Swt. Ketika keselamatan mereka terancam, Allah melindungi mereka dengan membuatnya tidur selama berabad-abad hingga situasi kondusif.

Pembaca yang dirahmati Allah. Sebagai pemuda haruslah kita bergaul dengan orang-orang yang saleh. Mengenal semua orang diperbolehkan. Namun, kita harus memilih teman yang baik untuk kita. Seperti yang disebutkan dalam hadits Abu Musa al Asyari, dari Nabi, beliau bersabda:

“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk laksana pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi bisa jadi akan memberimu wewangian atau kamu akan membeli wewangian darinya atau kamu mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa jadi akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari).

Semoga pemuda Indonesia menjadikan kisah pemuda Ashabul Kahfi sebagai tauladan  untuk mempertahankan keyakinan agama mereka dan tanpa takut kepada apapun kecuali kepada Allah Swt.

Bangsa yang hebat adalah bangsa yang mau dan mampu menjadikan bangsanya menjadi kuat, sedangkan pemuda yang hebat adalah pemuda harapan umat.

Wallahua’lambish-shawab.

BIODATA

  • Nama : Bintang Zalukhu
  • Fakultas : Ilmu Sosial
  • Jurusan : Ilmu Komunikasi
  • Semester : 2 (dua)
  • Nomor Ponsel : 081360195069
  • Media Sosial : @bintangzalukhu
- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles