UNTUK TUAN YANG DISANA

- Advertisement - Pfrasa_F

puisi1945., itu yang tertulis dalam selebaran kertas di meja guru sejarah
papantulis yang hampir roboh saksinya, tempat kami menanti merdeka
gedung  sekolah kami yang lusuhpun tahu ceritanya, itu tahun kemerdekan tuan
sudahlah, bukan formalitas yang harus diteriakkan

tuan…
peluru yang menusuk jantung  para  pejuang
darahnya belum berhenti mengalir hingga sekarang
itu karena mereka masih khawatir tuan
peninggalan sejarah,  makam tua, semua tidak lebih menarik dari pertunjukan

Risaulah, negeri kita asrinya terbawa zaman
budayanya sirna, seperti tidak bernyawa
Tuan…
jangan Cuma diam, duduk manis menikmati makan malam
negeri ini masih punya ribuan pahlawan tak dapat penghargaan

Sejarah itu buku terbaik,  tuan harus banyak membaca
biar tidak ada orasi memakan nyawa
jeritan rakyat dianggap cerita lama
lebih hafal nama artis ibu kota|nama pahlawan di lupakan saja

Untuk tuan yang disana
kapan lagi kita berbenah
setelah mereka yang rela menumpahkan darah
untuk kita, yang masih bernafas tanpa perang dan penjajah

Tuan yang duduk disana
jangan buang nilai historis demi untuk memperjuangkan egois
belajar sejarah, agar tidak jatuh kelubang yang sama

 

DIN
jika malam sudah semakin menghitam
jangan risaukan, semangatmu tetap harus berdarah
disana anak-anak kita sudah terjaga
esok, mereka rindukan orang –orang berteriak “MERDEKA”

Din…
apa sebenarnya yang membuatmu diam
sudah tidak ada lagi yang mengancam nyawa kita
anak-anak akan lelap tidurnya, dan cerah masa depanya
tidak ada lagi tangisan ibu,karena suaminya terpenggal kepalanya
si rambut perang, berkulit putih sudah meninggalkan negeri kita sejak 1945

Din…..
kini tugas kita membaca sekali lagi sejarah
membawa ribuan perubahan untuk bangsa
tidak perlu tumpahkan darah, cukup dengan menjadi pemuda
yang peka, punya nurani dan bersih niatnya

Din…
tidak perlu bambu runcing untuk lumpuhkan penjajah
jadilah pembawa makna, semua menunggu kita
membawa perubahan nyata
bukan janji pemuas tahta

Din..
mereka melihat kita, mereka yang kita sebut pahlawan
Din…
mereka di sisi kita, pahlawan sejati yang tidak harap penghargaan
jaga budaya, moral tinggi menjujungnya, ingat terus sejarah

 

Karya: Gigih Suroso

- Advertisement -

3 KOMENTAR

  1. Hidup kita untuk Allah semata,,,

    Saatnya melanjutkan perjuangan pahlawan kita dengan hal kecil apapun itu..:)

    Yang muda yang bergerak..:)
    Cinta Indonesia…
    Sayang Pahlawan..
    Jayalah Dinamika..:)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles