Makna Lagu Tulus; “Tukar Jiwa”

- Advertisement - Pfrasa_F
(Foto/Dok. YouTube)

Penulis: Putri Oktavia

Coba sehari saja, satu hari saja kau jadi diriku” sepenggal lagu yang tak asing lagi yang dinyanyikan Tulus. Bait lagu itu mengartikan; coba deh orang lain menjadi diri kita dan juga ada di posisi kita untuk merasakan kehidupan yang dijalani bertahun-tahun. Sebenarnya lagu ini mengajakk kita untuk bersyukur dan berpikir luas bahwa yang tampak bagus belum tentu indah jika dirasakan lama-lama.

Banyak contoh nyata yang dapat kita tekebur. Seperti seorang yang selalu terkenal dan bertalenta. Cantik fisik, tinggi, langsing, apalagi diri kita dinobatkan sebagai wanita atau pria ter-ter-lah. Banyak kategori yang bisa mewakili, jangan salah paham yang tampak selalu dipuji ternyata hujatan pedas juga membanjiri. Bahkan hal ini bisa membuat empunya depresi dan menangis.

Sekali lagi, apa yang kita lihat belum tentu sesuai kenyataan. Kita juga tidak tahu apakah mereka menginginkan kehidupan biasa-biasa saja. Contohnya lagi, beberapa minggu lalu, viral klarifikasi anak presenter kondang Rafi Ahmad dan istrinya Nagita Slavina,  Rafatar. Anak pertama Rafi ini terang-terangan berkata bahwa dia tidak suka kegiatannya diliput kamera. Bahkan curahan kekesalannya mendapat respon yang sangat banyak.

Ada pepatah “baru”, kalau dulu anak-anak dan orang dewasa cita-citanya jadi pilot, dokter, guru. Kalau sekarang beda lagi, cita-cita anak kecil bahkan orang dewasa ingin menjadi Rafatar. Sedangkan si anak jelas-jelas mengatakan ingin menjadi orang biasa saja. Apa mungkin orang-orang mengartikan bahwa anak Nagita ini selalu bahagia dengan harta ya?

Ditambah lagi aplikasi yang sedang banyak penggunanya, apalagi kalau bukan Tik Tok. Kontennya beragam, ada yang memiliki edukasi dan nonedukasi. Setiap pengguna ada yang mengunggah vidionya saat makan di restoran mahal, barang mahal, menelusuri isi rumah, review makanan, memasak, bahkan ada salah satu pengguna yang membeberkan ranjau anti maling milik ayah.

Balik lagi, dari contoh di atas yang membuat jiwa-jiwa insecure muncul. Perlu diingat lagi, kita tidak tahu dibalik semua konten-konten yang terlihat indah itu apakah memiliki cerita pahit. Mau itu datang dari personal diri seseorang atau pun dari luar. Mulai sekarang percaya sama diri sendiri aja, deh. Jangan teralalu mengikuti tren gaya, alhasil bukan tenar yang didapat mungkin bisa hal tak terduga lainnya.

Editor : Nurul Liza Nasution

- Advertisement -

Share article

Latest articles