Tips Belajar Menulis Ala Jurnalis

- Advertisement - Pfrasa_F
(Foto: Internet https://penerbitdeepublish.com)

Penulis: Annisari

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”~Pramoedya Ananta Toer 

Seperti yang dikatakan salah satu sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer yang akrab disapa Pram di atas, menulis adalah untuk keabadian. Jadi, mau setinggi apa pun dia kalau tidak menulis baik menulis tentang pengalaman, pengetahuan, berita, kisah hidupnya dan lain-lain maka ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Maksudnya, setelah kita tidak ada di dunia ini lagi orang tidak akan ingat lagi tentang kita, tidak ada yang bisa diingat jika tidak dari tulisan kita salah satunya. 

Menulis itu pekerjaan yang gampang-gampang susah. Gampangnya karena tinggal menuliskan apa yang terlintas di pikiran. Susahnya itu untuk menjadikan tulisan itu menarik dan enak dibaca. Siapa pun dia, mau apa pun pekerjaannya, dari kalangan apa pun dia, mau tua atau muda, semuanya bisa menulis. Semua diawali niat dan modal banyak literatur. Tidak harus mengikuti kelas atau pelatihan khusus untuk belajar menulis. Biarkan saja ide mengalir lalu tuliskan segera. Keep your hand moving.

Semakin sering kita menulis, kita akan menyadari sendiri perbedaan kualitas dari tulisan-tulisan kita. Bisa membedakan dengan jelas mana tulisan yang mudah dimengerti dan mana yang perlu berulang kali dibaca untuk dapat dipahami.

Bagi seorang jurnalis, menulis berita sudah menjadi sarapan sehari-hari. Tak boleh dia berhenti menulis karena berita dan informasi yang dibutuhkan masyarakat ada di tangannya. Dalam menulis pun tidak boleh berlama-lama, karena sangat erat kaitannya dengan sifat berita dan informasi yang akan cepat basi jika tak cepat ditulis dan dinaikkan. Maka dari itu, berikut beberapa tips untuk menulis yang diberikan seorang jurnalis.

  • Tulis ide ketika terlintas di pikiran

Itu merupakan saat di mana ide masih hangat-hangatnya. Tulis langsung ide tersebut pada kertas coret-coretan agar tidak lupa. Lalu sempurnakan tulisannya baik dari segi bahasa dan lainnya jika ingin dinaikkan.

  • Jangan menunda

Selesaikan tulisan sesegera mungkin, jangan menundanya karena khawatirnya tulisan akan berbaur dengan ide lain yang kita dapatkan.

  • Buat tulisan dengan kalimat yang jernih dan komunikatif

Jernih maksudnya mudah dipahami dan tidak menimbulkan multitafsir. Komunikatif artinya mampu berbicara dengan pembaca yang tidak menyaksikan langsung sebuah kejadian. Oleh karena itu, tulisan yang dibuat harus runtut, sesuai nalar dan menggunakan bahasa lazim yang dipakai masyarakat luas. Tak lupa pula buatlah dengan kalimat singkat dan efektif.

  • Gunakanlah diksi yang tepat

Pemilihan kata atau diksi sangatlah penting untuk memberikan rasa atas apa yang dituliskan. Tetapi, diksi juga harus sesuai dengan nalar umum.

  • Refreshing bila jenuh

Bila merasa jenuh, refreshing sebentar,  manjakan mata dengan menatap kegiatan lain di luar rutinitas. Jika sudah segar, segera kembali menulis, sebelum terseret menikmati kenikmatan yang melupakan pada keharusan menulis.

  • Nikmati menulis

Nikmati menulis seperti melakukan kegiatan kesukaan. Dengan begitu tidak akan menjadi beban, bahkan menimbulkan efek kecanduan positif. Hasil karya indah akan didapatkan bila menulis didasari oleh cinta pada kegiatan menulis itu sendiri.

Mulailah menulis dari sekarang, tularkan kepandaianmu pada orang lain. Buatlah namamu menjadi abadi dalam tulisan agar dikenal masyarakat dan sejarah. Jadikanlah menulis sebagai hobi agar engkau abadi.

Editor: Afrianti Safitri

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles