99 Kali Rindu

- Advertisement - Pfrasa_F

11118455_430553947116868_358676023_n (1)

Oleh : Lilin Karlina*

99 Kali Rindu adalah film yang diarahkan oleh Azhari Zain yaitu film ke-76 Mig. Film bercorak Islami menampilkan pelakon-pelakon seperti Wawa Zainal, Aeril Zafril, Afiera Riana, Adey Syafrien, Eddy Rauf, Niezam Zaidi, dan Siti Aziz.

99 Kali Rindu menceritakan kisah lelaki yang bernama Attar (Aeril Zafrel) yang ditinggal mati oleh istrinya Saidatul Nafisa. Selepas kehilangan istrinya, Attar berhijrah ke Desa Mahbubat untuk menghilangkan kesedihan yang ditanggungnya. Namun dalam penghijrahannya dia bertemu dua wanita yaitu Fatin Qalbie seorang Dj Radio dan Zazlena. Pertemuan Qalbie dan Attar terjadi pada saat Qalbie sedang berjalan bersama sahabatnya di sebuah taman di Desa Mahbubat. Ketika itu Attar dan sahabatnya sedang duduk sambil asyik bermain pantun. “Yang pertama, cinta ala sundel bolong, di depan manis, di belakang bohong. Yang kedua, cinta ala pocong, selalu melompat dari satu hati ke hati yang lain. Yang ketiga, cinta ala tuyul, ada uang abang sayang, tak ada uang abangpun ditendang, sayang pun melayang”. Ketika Qalbie sedang melewati taman, terdengar suara kedua lelaki itu, Qalbi bersama sahabatnya menghampiri kedua lelaki itu. Qalbi pun menanyakan pantun ala Attar. “Yang keempat apa ya akhi?.” Attar menjawab pertanyaan dari Qalbi, “Yang keempat, cinta ala puntianak, tak tahu kapan nikahnya, tiba-tiba udah punya anak”.

Setelah pertemuan itu, Qalbie pun mulai penasaran dengan Attar. Namun Qalbie tidak mengetahui keberadaan Attar sebenarnya. Ketika itu Qalbi diperintahkan untuk menjadi penyiar radio dalam sebuah acara keislaman. Tanpa disangka-sangka Qalbi bertemu kembali dengan Attar. Qalbi tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan Attar. Kata-kata indah yang dilantunkan seorang pria saat itu membuat hati Qalbi tersentuh. Ternyata lelaki penyair itu adalah Attar. Disinilah Qalbie semakin yakin bahwa Attar adalah suami idaman Qalbie. Karena melihat kata-kata Attar yang santun dan mampu menyentuh hati bagi siapapun yang mendengarnya, Attar pun diundang untuk mengisi curhat dalam sebuah radio yang dibawakan oleh Qalbi.

“Bila awak mau cinta saya, carilah dulu cinta Allah. Bila awak mau rindu saya, rinduilah dulu Allah dan Rasul-Nya. Jika awak mau sayang saya, sayangilah dulu agama lebih daripada diri saya ini.” Kata-kata yang diucapkan Attar sungguh menggugah hati Qalbie. Kata-kata atar membuat Qalbie semakin jatuh hati kepada Attar.

Malam itu, Fatin Qalbie sedang mengendarai mobil pemuda yang sedang mabuk. Namun Fatin Qalbie bernasib baik kerana Attar menyelamatkannya. Pada saat itu Attar memerintahkan Qalbi untuk meninggalkan tempat kejadian. Namun ketika Attar hendak lari menyelamatkan diri, sebuah mobil yang dikendarai oleh Zazlena sedang melaju dengan cepat. Mobil Zazlena pun menabrak Attar. Disinilah pertemuan Attar dengan Zazlena. Rasa bersalah Zazlena menyebabkan Attar dirawat di rumahnya sampai sembuh. Namun Miqdad abang dari Zazlena menceritakan kepada Attar mengenai penyakit yang dihadapi adiknya  yang sudah tidak ada harapan untuk hidup akibat penyakit parah yang dihadapinya. Namun setelah Zazlena mengenali Attar, Attar telah memberikan semangat baru kepadanya. Kata-kata syahdu Attar membuat Zazlena ingin hidup kembali dan membuat Zazlena jatuh hati kepada Attar.

Sejak kejadian itu Qalbie tak pernah lagi bertemu dengan Attar. Rindu Qalbie kepada Attar semakin mendalam. Begitu besarnya cinta Qalbie kepada Attar. Demi menemukan cintanya, Qalbie bergegas mencari Attar, dengan menempelkan lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan “Di cari orang hilang”. Saat Qalbie sedang mencari Attar, ada pemuda yang mencoba menggodanya. Namun apalah daya, pemuda itu menodai Qalbie. Semenjak kejadian itu, Qalbie merasa tak pantas lagi buat Attar, lelaki yang dianggapnya berhati malaikat. Kejadian itu membuat Qalbie dirawat di rumah sakit. Tanpa sengaja sahabat Qalbie bertemu dengan Attar. Sahabat Qalbie menceritakan apa yang telah terjadi dengan Qalbie dan meminta Attar untuk menemui Qalbie. Tapi tidak tahu mengapa Attar menemui Qalbi dengan waktu yang singkat. Attar lebih memilih untuk menemui Zazlena yang saat itu sedang terbaring di rumah sakit di mana Qalbie dirawat. Sungguh terpukul hati Qalbie melihat kejadian ini. Miqdad abang kandung Zazlena pada saat itu menemui Qalbie dan menceritakan kepada Qalbi bahwa adiknya juga mencintai Attar. Hanya bebrapa hari saja adiknya hidup di dunia ini. Akhirnya adik Miqdad pun menghembuskan nafas terakhirnya. Attar pun memutuskan untuk pergi dari kehidupan Qalbie dan Zazlena. Tidak ada satupun yang dipilih oleh Attar untuk menjadi kekasihnya.

Banyak yang bisa kita contoh dari film ini, yaitu nilai keislaman. Kata-kata yang santun, indah, penuh makna dan bernilaikan keislaman membuat hati kita tergugah.

 

 

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles