Menjalin Silaturahmi

- Advertisement - Pfrasa_F

Penulis: Purnama Arfah

“Sesungguhnya Orang- Orang Mukmin itu Bersaudara karema itu damaikannlah diantara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah swt supaya kamu mendapat Rahmat” (QS. Al-Hujurat:10).

Dalam agama Islam, menjalin silaturahmi sangatlah penting. Sebab, dengan bersilaturahmi terdapat kebaikan di dalamnya. Seseorang akan semakin dekat hubungan persaudaraan atau pertemanan karena seringnya bersilaturahmi. Silaturahmi sendiri secara bahasa berarti menghubungkan tali kekerabatan dan menyambungkan kasih sayang demi kebaikan. Pentingnya silaturahmi juga dijelaskan dalam surat Al-Anfal ayat 63 yang artinya :  “Kalau kalian tidak mengerjakan apa yang Aku perintahkan itu (yaitu untuk berukhuwah, bersilaturahmi) tentu akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar”.

Bagi orang yang selalu menjaga  silaturahmi, Allah akan panjangkan umurnya. Selain itu, dengan bersilaturahmi Allah akan mempermudah rezeki seseorang.
Terdapat beberapa keutamaan bagi orang yang selalu menjaga tali silaturahmi.

  1. Dicintai Allah

Orang yang menjaga tali silaturahmi akan dicintai oleh Allah Swt. Dengan dicintai sang Maha Kuasa tentu dijamin kehidupan yang baik, dari lahir batin, dunia dan akhirat. Seperti dalam hadis Abu Hurairah, “Sesungguhnya seorang lelaki pergi mengunjungi saudaranya yang tinggal di suatu negeri, maka Allah Swt mengirim malaikat untuk mengawalnya selama perjalanan. Setelah malaikat bertemu dengan orang tersebut malaikat tadi bertanya, “Mau ke mana kamu?”. Orang itu menjawab, “Aku mengunjungi saudaraku di suatu negeri”. Malaikat kembali bertanya, “Apakah kamu mengharapkan suatu nikmat darinya?”. Jawabnya, “Tidak. Aku tidak ada maksud selain mencintainya semata-mata karena Allah”. Dan malaikat berkata, “Aku adalah utusan Allah kepadamu. Memberi kabar kepadamu bahwa sesungguhnya Allah mencintaimu seperti cintamu kepada saudaramu”.

2. Nikmat Iman

Orang-orang yang mencintai orang lain karena Allah, dan membenci seseorang karena Allah maka dia berada di jalan yang mendapatkan nikmatnya iman. “Tiga perkara yang barang siapa pada dirinya terdapat tiga perkara tersebut, maka ia akan merasakan manisnya iman yaitu, pertama jika dia mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari cintanya kepada yang lain, ke dua, merasa senang dan benci karena Allah, ke tiga, lebih menyukai api yang menyala-nyala (siksa) dari pada harus berbuat syirik kepada Allah“. (HR Muslim).

  1. Dinaungi Allah pada Hari Kiamat

Dalam berbagai kisah diterangkan  bahwa hari kiamat adalah hari yang penuh huru-hara. Hari kiamat juga merupakan hari yang tidak ada perlindungan selain naungan dari Allah Swt. Dengan demikian, beruntunglah orang-orang yang berada dalam lindungan dan naungan Allah. Namun sebaliknya, celakalah orang-orang yang jauh dari Allah. Al tersebut terdapat dalam hadis yang artinya:  “Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan pada saat tiada naungan kecuali hanya naungan-Nya, yaitu imam yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam keadaan beribadah kepada Allah, seorang lelaki yang hatinya selalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah juga karena-Nya, seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai jabatan, kecantikan namun ia mengatakan, ‘sesungguhnya aku takut kepada Allah!’, seorang yang mengeluarkan sedekah kemudian menyembunyikannya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya, dan seorang lelaki yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sendirian, kemudian kedua matanya basah dengan genangan air matanya”. (HR. Bukhari).

Dari hadis di atas, jelas bahwa dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah juga karena-Nya (silaturahmi), akan mendapat perlindungandariAllahpadaharikiamat.

4. Masuk Surga

Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Kamu tidak akan masuk ke dalam surga hingga beriman dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai”(HR.Muslim).
Dengan begitu jelas jika orang-orang yang menegakkan silaturahmi dan saling mencintai karena Allah adalah orang-orang yang beriman dan mendapatkan jaminan surg

  1. Persaudaraan akan Abadi

Orang-orang yang mencintai sesama karena Allah maka persaudaraan itu akan abadi sampai kelak pada hari kiamat. “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa”. (QS. Az- Zukhruf: 67).

Silaturahmi tidak hanya sebatas bertemu, tetapi juga menjadikan pertemuan itu sebagai sarana mendatangkan rahmat Allah. Hal yang paling sederhana adalah dengan mengucapkan salam  sebagai bentuk  mendoakan orang yang kita jumpai agar mendapatkan keselamatan dan rahmat Allah Swt. Jika cinta menjadi dasar, maka silaturahmi itu mengetahui keadaan saudara dengan berkunjung, membantu saudaranya jika perlu bantuan, dan menyelamatkan saudara jika mengarah kepada kehancuran.

Tentu saja, kita bisa memanfaatkan masjid, pengajian, kegiatan amal dan sosial, seminar, organisasi, bahkan saat bekerja pun bisa dijadikan sebagai wadah untuk bersilaturahmi. Termasuk melalui internet: email, YM, dan social network.

Silaturahmi bukan hanya menghubungkan kasih sayang dengan bersenang-senang, beramai-ramai membuka aurat, pergaulan lawan jenis yang tidak terbatas, dan mabuk-mabukan. Hal-hal seperti inilah yang tidak akan pernah mendatangkan rahmat.

Dengan bersilaturahmi, rezeki akan datang tanpa terduga-duga. Karena silaturahmi itu adalah aktivitas hati dan fisik, sehingga rezeki bisa datang dengan berbagai cara. Pertemuan Anda dengan sudara bisa mendatangkan peluang, baik peluang kerja maupun peluang bisnis. Namun kita jangan membatasinya hanya itu saja, sebab Allah memiliki wewenang memberikan rezeki kepada hamba-Nya kapan dan seberapa besar rezeki itu karena hanya Allah yang berhak menentukannya.

Bersabarlah, rezeki itu akan datang, tetaplah bersilaturahmi karena Allah tidak mungkin menyalahi janji-Nya.

Editor                         : Shofiatul Husna Lubis

- Advertisement -

Share article

Latest articles