Pencapaian Satria Sebagai Wisudawan Terbaik

- Advertisement - Pfrasa_F
Fotografer : Fakhrurrazi
Fotografer : Fakhrurrazi

Bukanlah hal yang mudah bagi seorang mahasiswa untuk mencapai IPK yang tinggi. Terbukti dari pengakuan Satria yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik pada Wisuda ke-65 dan Dies Natalis UIN SU ke-43 Jumat lalu, (18/11). Memperoleh IPK 3,90 membuatnya tidak menyangka sehingga menjadi wisudawan terbaik.

Dirinya mengaku bahwa ia tidak pernah memimpikannya sebelumnya. Ketika ditanya apa rahasia keberhasilannya itu, ia pun tersenyum sambil mengatakan bahwa tidak ada hal yang berbeda dalam proses belajarnya. “Ya seperti orang lain pada umumnya, saya mengutamakan belajar dengan baik semampu saya. Mengupayakan IP di setiap semesternya tetap bagus, mungkin itu yang mengantarkan saya hingga mendapat IPK yang alhamdulillah tinggi,” jelasnya.

Satria selama ini dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam kegiatan penulisan karya ilmiah. Sejak SMA, ia termasuk anak berprestasi yang sering mengikuti perlombaan. Prestasinya itu juga pernah dicapai saat duduk dibangku kuliah dengan menjuarai karya ilmiah. Sang ibu yang turut hadir dalam pergelaran wisuda, merasa sangat bangga dengan pencapaiannya itu. “Tentu saja saya sebagai orang tuanya sangat senang dan bangga dengan apa yang dicapainya. Dia termasuk anak yang penurut dan mandiri dalam belajar, dan patuh terhadap orang tua, jadi saya sangat senang dan bangga dengannya”.

Kemandirian Satria dalam belajar membuktikan bahwa kuliah menjadi prioritas utamanya. Namun, dirinya juga tidak menampik bahwa selama kuliah ia juga mengikuti organisasi yang mendukung kegiatan perkuliahannya. “Dua tahun terakhir ini saya aktif berorganisasi. Saya mengikuti organisasi yang membantu proses belajar saya. Di sini memang kita dituntut untuk membagi waktu dengan baik, mengutamakan kuliah dengan tetap bisa berorganisasi untuk menambah pengalaman,” ungkapnya.

Pengakuan rekannya Wirda yang mengatakan bahwa pria yang memiliki nama lengkap Satria Dwi Syahputro memanglah seorang mahasiswa yang aktif. “Beliau itu sangat aktif di organisasi, aktif dalam kepenulisan diberbagai media, aktif dalam simposium temilnas dan tentulah orang yang cerdas yang patut dijadikan panutan.”

Dengan dinobatkan sebagai wisudawan terbaik, tentu memiliki kebanggaan tersendiri baginya. Namun, pria berkaca mata ini tetap berusaha rendah hati dengan tidak membedakan ia dengan wisudawan yang lain. “Kalau dikatakan mengapa saya menjadi wisudawan terbaik, itu hanya pencapaian berdasarkan IPK saya saja dan bukan berarti saya yang benar-benar terbaik dibanding wisudawan lainnya. Semua itu tetap yang terbaik,” ucapnya dengan rendah hati.

Pria kelahiran 12 Maret 1994 ini berhasil mencapai prestasinya, baik dibidang akademik maupun non-akademik. Ibunya berharap semoga dengan apa yang telah dicapainya tidak membuat dirinya cepat merasa puas. “Dengan apa yang telah dicapai Satria, saya sebagai orang tua berharap semoga ia tidak cepat merasa puas, terus menggali ilmu lagi dan menggapai cita-cita yang lebih tinggi”.

Reporter         : Firda Adinda Syukri dan Khairul Azmi

Editor             : Nurul Farhana Marpaung

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles