Medan, Dinamika Online – Mahasiswa UIN SU (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara) menggelar aksi pengumpulkan koin yang akan ditujukan kepada pemerintah Australia, terutama Perdana Menteri Tony Abbot (2/3). Aksi ini merupakan wujud penolakan warga Indonesia atas pernyataan yang dilontarkan oleh Perdana Menteri Australia, Tonny Abbot yang dianggap mengkaitkan bantuan Australia tatkala bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam dengan hukuman mati terhadap tersangka pengedar narkoba kewarganegaraan Australia.
Banyak mahasiswa yang menyumbangkan uang koinnya sebagai dukungan terhadap aksi ini. Bantuan ini berupa koin agar tidak ada pembeda antara kelas bawah dan kelas atas. Uang koin yang berhasil dikumpulkan nantinya akan diserahkan kepada Kedutaan Besar Australia untuk menggantikan bantuan yang pernah diberikan Australia untuk Indonesia. Semua fakultas di UIN SU antusias dengan hal ini, sebagai bentuk tindak lanjut dari aksi diberbagai kalangan masyarakat. “Harapan saya kedepannya Indonesia tetap pada aturan hukum yang berlaku, yaitu hukuman mati bagi pecandu narkoba,” ungkap Abdul Halim selaku koordinator lapangan.
Nur Hayati Nasution, selaku mahasiwa UIN SU juga turut memberikan komentarnya atas kegiataan ini, “Selaku mahasiswa mari kita beri sumbangsih kita. Jangan hanya karena isu-isu dari luar kita longgar akan peraturan-peraturan yang ada di Indonesia. Dengan mengumpulkan koin kita juga bisa mengembalikan apa yang telah diberikan Australia kepada Indonesia. Harapannya untuk Indonesia tetaplah konsisten terhadap hukum dan aturan-aturan yang berlaku, jangan karena satu negara kita tidak lagi memberlakukan hukum di negara kita sendiri,” tegasnya.
Reporter : Lilin Karlina, Ihsan, dan Atika Winari Putri
