Fenomena Demokrasi Indonesia Sebagai Negara Kesatuan

- Advertisement - Pfrasa_F

Medan, Dinamika Online – Pada acara pelantikan Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Medan di aula Bir’Ali lantai II Asrama haji, Panglima komando strategis angkatan darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi menanggapi beberapa hal terkait fenomena demokrasi yang terjadi di Indonesia, Minggu (09/4).

Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi menegaskan bahwasanya politik dan akidah merupakan dua hal yang tidak bisa dicampurkan dan memiliki sifat berlawanan, “Fenomena republik jangan mencampurkan antara akidah dan politik, itu yang saya tidak setuju, politik sifatnya sementara sedangkan akidah sampai ke akhirat,” tegasnya.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai ketua umum PSSI ini menjelaskan bahwasanya Indonesia adalah nergara yang bersatu, “Republik Indonesia ini besar sekali, terdiri dari 17.548 pulau besar dan kecil yang dipimpin oleh satu presiden. Indonesia tanpa Sabang maka bukan negara kesatuan, Indonesia tanpa Batak maka bukan negara kesatuan, Indonesia tanpa Papua maka bukan negara kesatuan dan Indonesia tanpa Islam maka bukan negara kesatuan, Indonesia tanpa Nasrani maka bukan negara kesatuan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Edy Rahmayadi berharap mahasiswa mampu mengambil bagian dalam memakmurkan demokrasi di Indonesia, “Tanpa pendidikan tanpa mahasiswa dunia ini akan gelap, mahasiswa sebagai nakhoda demokrasi dan pendidikan di tingkat negara dan dunia, maka jadilah nakhoda yang makmur,” tegasnya.

Reporter         : Muhammad Ibrahim dan Mutia Geubrena

Editor             : Siti Arifah Syam

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles