Desa Jaring Halus Bersembunyi Dibalik Mangrove

- Advertisement - Pfrasa_F

bCWu7apb2u96lQQkVqcBTcobzD0nzmYvhuKVcp57vQ2iJgZU9pitgipdTyzSCAGfbPnosVSBCodmQ5na7F2p7NZSAuQMSlBZk1aR7dhFcUfgL1eoMq7JEW120Y5fw7mw=w471-h312-nc

 Oleh : Sugi Hartini*

Sebuah desa, yang sangat jauh dari pusat kota dan memiliki ciri khas sehingga banyak orang yang mengetahui tentang desa tersebut. Desa Jaring Halus merupakan desa yang terkenal dengan seafoodnya yang segar. Desa ini terletak di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Belum banyak yang mengetahui letak desa tersebut, hanya orang-orang terdekat dari desa tersebut saja yang mengetahui dan mengenalkannya.

Perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke Desa Jaring Halus, harus melewati jalur darat dan laut. Dan jika ingin berkunjung ke desa tersebut dapat menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi yang diperkirakan sekitar 2 ½ jam dari Kota Binjai. Kemudian dilanjutkan ke arah Stabat Kabupaten Langkat. Setelah sampai di Stabat akan dijumpai pelabuhan sampan/kapal kecil untuk mengantarkan pengunjung yang ingin menuju ke Desa Jaring Halus. Namun bagi pengendara sepeda motor dan mobil tidak dapat langsung sampai menuju desa, karena  kendaraan harus diparkirkan di areal pelabuhan karena sampan yang mengantarkan penumpang hanya cukup untuk orang dan barang bawaan yang ringan. Kemudian tarif yang dipasang oleh nahkoda sampan berkisar Rp. 5000,- s/d 10.000,-/org dan diukur dari masa pertumbuhan.

Sekitar 1 jam berada di atas sampan, melintasi sungai yang berujung pada laut lepas yang sangat indah dipandang mata. Sisi kanan dan kiri ditumbuhi oleh pohon bakau (mangrove) yang sangat luas perkumpulannya. Hanya satu dua rumah saja yang berada di sepanjang perjalanan. Pohon bakau yang bermanfaat demi menangkis abrasi pantai sangat dirawat dan di perhatikan oleh masyarakat, air sungai yang berwarna cokelat terkena sinar matahari pagi berkilau menambah pesona desa. Bermain dengan deburan ombak yang sesekali mengenai pinggir sampan, dan angin kencang yang menyibakkan pakaian yang seolah seperti layangan yang diterbangkan kelangit. Setelah 1 jam perjalanan yang begitu mengesankan, sampailah dipelabuhan dan disambut dengan gapura yang bertuliskan selamat datang di Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang, Langkat. Setelah lelah karena berperang dengan ombak, semuanya terbayarkan dengan keramahan penduduk yang mendiami Desa Jaring Halus. Sambil melihat kanan dan kiri arah desa yang penuh dengan masyarakat yang menyulam jaring untuk menangkap ikan. Rasa kesan teramat dalam melihat rasa kekeluargaan yang dimiliki masyarakat yang jauh dari kota ini. Tiba-tiba terdengar  suara jeritan merdu berasal dari salah satu rumah warga, ternyata suara marhaban dalam acara pernikahan. Sungguh terkenang sekali melangsungkan pernikahan ditengah laut yang cantik dan romantis. Tak seperti yang dipikirkan sebelumnya, ternyata masyarakat disini sangat menjunjung tinggi keakraban dan menjaga komunikasi.

Banyak yang bertanya kenapa diberi nama Desa Jaring Halus? Apa itu Jaring Halus? Bagaimana sejarahnya?. Usut punya cerita, tidak banyak yang mengetahui bagaimana sejarahnya, tetapi saat itu ketua RT memberi sedikit info “Saya juga kurang mengerti bagaimana sejarahnya, karena saya bukan dari awal tinggal disini. Tapi saya tahu mengapa desa ini diberi nama Jaring Halus, itu dikarenakan selain sebagai nelayan untuk mata pencaharian, membuat dan menyulam jaring-jaring kecil dan halus menjadi pekerjaan tetap di setiap sudut kampung ini. Biasanya para suami yang pergi melaut mencari ikan dan para istri yang menyulam jaring sampai benar-benar halus agar ikan yang ditangkap tidak lepas dari jarring. Itu yang menyebabkan munculnya nama desa ini. Masyarakat yang tinggal disini lumayan banyak yaitu 500 kepala keluarga (KK) yang terdaftar dalam buku warga di desa ini”.

Menelusuri sudut-sudut desa, terlihat masyarakat menggunakan bahasa Melayu yang kental, rasanya seperti di Malaysia saat itu. Tetapi tak semuanya menggunakan bahasa melayu, ada juga yang menggunakan bahasa Banjar. Perbedaan itu yang membuat mereka selalu akur dan saling melengkapi. Keadaan rumah di Desa Jaring Halus hampir semua berbahan papan namun ada juga yang sudah permanen. Lingkungan, menjadi masalah yang belum teratasi oleh Rukun Tetangga (RT) karena banyaknya sampah yang menumpuk dibawah rumah panggung masyarakat Desa Jaring Halus. Ada salah satu wanita separuh baya sering dipanggil dengan nenek Muna merupakan masyarakat desa berbicara tentang kondisi tempat tinggalnya “Sebenarnya lingkungan tempat tinggal ini bersih dan sering masyarakatnya bergotong royong, tetapi nasib kita yang tinggal di tengah laut lepas seperti ini, lingkungan pun bergantung pada pasang surutnya air laut. Apabila surut lingkungannya bersih, dan kalau kotor pun kami bergotong royong, nah setelah itu air pasang setiap sore atau malam, ya sudah air pasang itu membawa sampah ke daerah kami ini,” ujarnya.

Desa Jaring Halus mempunyai pesona yang mengharukan bagi pecinta  keindahan. Dengan berdiri di tengah laut sambil menikmati bisikan ombak yang memenuhi relung rasa. Berdiri merentangkan tangan sambil menghirup angin dan menghembuskan udara yang masih dijamin keasliannya, menutup kembali desa yang tersembunyi.

 

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles