Sosok Inspiratif dalam Jihad

- Advertisement - Pfrasa_F
Foto : Dok. Dinamika

Saat ini, pemuda Muslim sedang berada di era genting dimana kemajuan teknologi berbalut kasus-kasus kejahatan perang terus menyiksa Umat Muslim di berbagai belahan dunia. Situasi seperti itu dibungkus dalam Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) Akhir Zaman yang dilaksanakan pada Minggu malam (31/12) hingga Senin pagi (01/01), di Masjid Al-Jihad, Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru.

Pada malam yang berkesan tersebut, saya berkesempatan untuk mengikutinya sebagai Reporter. MABIT Akhir Zaman ini menguak isu-isu tentang Islam masa Rasulullah Saw, masa para sahabat Rasul, dinasti-dinasti yang sempat berjaya, hingga era sekarang yang mengalami banyak sekali perubahan dibarengi dengan perkembangan teknologi yang pesat. Saya tak mampu menahan air mata saya ketika Ustaz Fahruddin menyampaikan risalah tentang Palestina dan Negeri Syam (Syria), saya merasakan tetesan itu lebih deras dari yang sebelumnya dan mulai membasahi baju koko yang saya kenakan ketika Ustad Fahruddin menyampaikan bagaimana keadaan korban kebiadaban Zionis Israel bersama dengan sekutunya.

Kegiatan MABIT selanjutnya adalah mengajak seluruh peserta untuk segera “Hijrah” dan kembali ke jalan yang benar melalui renungan Islam yang dilakukan setiap malam selama satu jam, renumgam Islam membuat mata tak kunjung mengantuk, namun amat sangat menusuk hati yang menimbulkan banyak pertanyaan dalam hati, “kenapa harus mereka, rakyat kecil di Mediterania (Palestina dan Syria)?” tanya diri emosi sembari memainkan buku kecil yang terus saya genggam.

Salat sunah pada sepertiga malam, membaca Alquran, melaksanakan salat subuh berjamaah dan kembali mendengarkan ceramah Ustaz dan Ustazah sungguh amat berkesan. Ustaz Ridwan Sitorus memperkanalkan saya kepada Usamah ibn Zaid dan Mus’ad ibn Umaid, dua sosok yang berjihad di jalan Allah atau fisabilillah dalam bahasa Arab.

Sosok pertama adalah Usamah ibn Umaid, Ia adalah Jenderal termuda yang pernah memimpin peperangan, saat dirinya berusia 18 tahun. Penunjukannya sebagai Jenderal datang langsung dari Rasulullah Saw. Saya mulai tertarik dengan materi yang akan disampaikan oleh Ustaz Ridwan Sitorus, Ustadz Ridwan kembali melanjutkan cerita indah itu kepada para pemuda. “Dia sebelumnya adalah anak angkat Rasulullah, Usamah dianggap sebagai anak sendiri oleh Rasul karena orang tua Usamah merupakan sahabat Rasulullah Saw, yakni Zaid ibn Haritsah dan Ummu Aiman yang merupakan pengasuh Rasulullah Saw.” Dikutip dari potongan ceramah Ustaz Ridwan. Saat memimpin bala tentara Muslimin, Usamah berhasil memenangkan perang Mut’ah meskipun kala itu ayah dan kedua sahabatnya ikut syahid dalam pertempuran.

Lain halnya dengan Mush’ab ibn Umair. Seorang pemuda dari keluarga kaya raya di kota Kabbah yang setiap harinya selalu meikmati kenikmatan dunia karena dijamin oleh orang tuanya. Ia begitu digandrungi banyak wanita-wanita muda di Mekkah sebab gagah dan parasnya yang menawan namun cerdas, bijak, santun dan ramah kepada orang-orang Mekkah. “Mush’ab yang terkenal akan ketampanannya tersebut pada suatu hari mendengar kabar berita seputar agama Islam yang diajarkan oleh Rasulullah Saw dengan cara sembunyi-sembunyi yang menimbulkan rasa penasaran dalam dirinya dan memutuskan                  menghampiri Rasulullah untuk mencari tahu kebenaran akan Islam. Tak lama setelah pertemuan itu, Mush’ab memeluk agama Islam. Sampai pada suatu waktu, Mush’ab memutuskan ikut berjihad di jalan Allah Swt.” Begitulah akhir cerita yang disampaikan oleh Ustaz Ridwan Sitorus kala ia menyuguhkan ceramah singkatnya pada MABT Akhir Zaman.

Pagi, pukul 07.00 WIB seluruh kegiatan diakhiri. Panitia penyelenggara menyampaikan sepatah dua kata berupa ucapan terimakasih atas kehadiran para peserta, “Terimakasih telah datang dan keikutsertaannya, semoga kita bisa tetap mempertahankan perjuangan ini,” kata salah seorang panitia. Adapun untuk pendanaan, sepenuhnya pendanaan diperoleh dari infak masjid, sedekah dari jamaah lalu diputarkan kembali untuk kegiatan serupa berikutnya.

Reporter         : Rahmanuddin

Editor             : Maya Riski

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles